BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 jenis penelitian
Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedang sampel adalah bagian dari jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2006:90).
Obyek penelitian ini adalah bank mandiri cabang galaksi di taman galaksi bekasi jawa barat. populasi dalam penelitian ini adalah sluruh nasabah bank mandiri. pengambilan sanmpel dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5. berdasarkan rumus estimasi proporsi dalam presisi mutlak maka besarnya sampel yang harus diambil dalam penelitian ini sebanyak 97 responden (Notoadmodjo,2002:21).
Analisis data dilakukan dengna menggunakan analisis performance important rating. yang memberikan gambaran tingkat kinerja jasa pelayanan (service performance), tingkat harapan nasabah (customer expectation). skala likert mempunyai garadasi dari positif sampai negatif yang terdiri dari :
- Baik Sekali (BS) : 5 (lima)
- Baik (B) : 4 (empat)
- Biasa (Bi) : 3 (tiga)
- Kurang (K) : 2 (dua)
- Kurang Sekali (KS) : 1 (satu).
3.2 Data dan Sumber data
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah bank mandiri cabang galaksi di bekasi.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa :
3.3.1 Data primer berupa kuisioner.
kuisioner Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat “terbuka”, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat “tertutup”, yaitu alternatif jawaban sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sedangkan instrumen daftar pertanyaan dapat berupa pertanyaan (berupa isian yang akan diisi oleh responden), checklist (berupa pilihan dengan cara memberi tanda pada kolom yang disediakan) dan skala (berupa pilihan dengan memberi tanda pada kolom berdasarkan tingkatan tertentu).
3.3.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain
3.3.3 Data sekunder berupa data yang berasal dari dokumentasi, buku-buku dan
jurnal-jurnal.
3.4 Teknik analisis data
teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji realibilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis SPSS versi 16.
uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari ahsil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran.
uji reliabilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hasil pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.
menurut Trinton P>B (2006;248) apabila skala tersbeut dimasukkan kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Alpha Tingkat Reliabilitas
0.00 s.d 0.20 Kurang Reliabel
> 0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel
> 0.40 s.d 0.60 Cukup Reliabel
> 0.60 s.d 0.80 Reliabel
> 0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antar dua atau lebih variabel. pada prinsipnya, prosedur korelasi bertujuan untuk mengetahui dua hal pada hubungan antar dua variabel:
1. apakah kedua variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan.
2. jika terbukti hubungan (korelasi) signifikan, kemudian dapat diketahui bagaimana arah hubungan antara variabel dan seberapa kuat hubungan tersebut.
menurut jonathan sarwono (2006:167), untuk menafsir angka korelasi dapat dilihat sebagai berikut:
Angka korelasi Keterangan Korelasi
0.00 s.d 0.25 Korelasi sangat lemah
> 0.25 s.d 0.5 Korelasi cukup
> 0.5 s.d 0.75 Korelasi kuat
> 0.75 s.d 1 Korelasi sangat kuat
Menurut Singgih Santoso (2006:11) analisis faktor termasuk pada independence, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun variabel independen. proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar jmah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bila dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
Sabtu, 27 November 2010
Rabu, 03 November 2010
METODE RISET
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Jasa
Menurut koetler (2009:83) “jasa adalah setiap tindakan atas perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak bisa diraba atau tidak menghasilkan kepemilikan apapun, serta produksinya dapat atau tidak pada satu produk fisik.
2.2 karakteristik jasa
Karakteristik jasa menurut (koetler,1994:230) antara lain:
a. Tidak berwujud (Itangible)
Tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium.
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa itu, baik pemberi jasa itu adalah orang ataupun mesin. Jasa tidak dapat dijejerkan pada rak-rak penjualan dan dibeli oleh konsumen kapan saja dibutuhkan.
c. Keanekarupaan (variability)
Jasa ini sangat beranekarupa, karena tergantung kepada siapa yang menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan.
d. Tidak dapat tahan lama (perishability)
Jasa ini tidak tahan lama, karenanya tidak dapat disimpan untuk penjualan atau penggunaan dikemudian hari.
Menurut (converse,1985:208), jasa dikelompokkan menjadi sebagai berikut: personalized service (personal service dan professional service), business service, financial service, public utility and transportation service, entertainment, hotel service.
2.3 Dimensi kualitas jasa
Menurut (lovelock dalam parasuraman. Zeithaml dan Berry, 1990:29) ada lima dimensi dalam menilai kualitas jasa yaitu :
1.) Wujud nyata (tangible)
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan penyedia jasa.
2.) Kehandalan (reliability)
Kehandalan adalah ketepatan dan kesesuaian sistem pelayanan dengan standar yang seharusnya.
3.) Ketanggapan (responsiveness)
Kehandalan adalah kesediaan, kesiapan dan kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan.
4.) Jaminan kepastian (assurance)
Jaminan kepastian adalah keterampilan atau kemampuan atau pengetahuan yang memadai, sikap yang sopan dan bersahabat dan jaminan kemanan dari kemungkinan resiko dan bahaya yang dapat menimpa pelanggan.
5.) Empati (emphaty)
Empati adalah kemudahan pelanggan untuk menghubungi petugas, tingkat kejelasan dalam komunikasi dan tingkat pengertian perusahaan terjadap kebutuhan pelanggan.
2.4 Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa lebih merupakan aktivitas pemasaran yang bersifat intangible atau tidak dapat dirasakan secar fisik. Dalam artian tidak dapat disentuh secara produk nyata atau immaterial. Disamping itu, produksi jasa cenderung dapat diperlukan lebih dapat dilakukan bersamaan dengan konsumen berhadapan dengan penjual (jasa atau petugas jasa). Dengan demikian maka pengawasan tentang mutu jasa atau kualitas jasa dapat dilakukan secara langsung letika jasa tersebut disampaikan.
Dalam hal pengawasan produk jasa memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengawasan terhadap produk nyata atau produk fisik. Dengan demikian maka faktor utama dari jasa adalah interaksi antara konsumen pemakai jasa dengan penjual jasa.
Pemasaran jasa merupakan upaya pemenuhan kebutuhan konsumen. Dengan demikian keberadaan konsumen sangat diutamakan dalam proses jasa. Konsep mengedepankan kepada konsumen merupakan bagian prinsip utama dalam perusahaan.
2.1 Definisi Jasa
Menurut koetler (2009:83) “jasa adalah setiap tindakan atas perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak bisa diraba atau tidak menghasilkan kepemilikan apapun, serta produksinya dapat atau tidak pada satu produk fisik.
2.2 karakteristik jasa
Karakteristik jasa menurut (koetler,1994:230) antara lain:
a. Tidak berwujud (Itangible)
Tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium.
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa itu, baik pemberi jasa itu adalah orang ataupun mesin. Jasa tidak dapat dijejerkan pada rak-rak penjualan dan dibeli oleh konsumen kapan saja dibutuhkan.
c. Keanekarupaan (variability)
Jasa ini sangat beranekarupa, karena tergantung kepada siapa yang menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan.
d. Tidak dapat tahan lama (perishability)
Jasa ini tidak tahan lama, karenanya tidak dapat disimpan untuk penjualan atau penggunaan dikemudian hari.
Menurut (converse,1985:208), jasa dikelompokkan menjadi sebagai berikut: personalized service (personal service dan professional service), business service, financial service, public utility and transportation service, entertainment, hotel service.
2.3 Dimensi kualitas jasa
Menurut (lovelock dalam parasuraman. Zeithaml dan Berry, 1990:29) ada lima dimensi dalam menilai kualitas jasa yaitu :
1.) Wujud nyata (tangible)
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan penyedia jasa.
2.) Kehandalan (reliability)
Kehandalan adalah ketepatan dan kesesuaian sistem pelayanan dengan standar yang seharusnya.
3.) Ketanggapan (responsiveness)
Kehandalan adalah kesediaan, kesiapan dan kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan.
4.) Jaminan kepastian (assurance)
Jaminan kepastian adalah keterampilan atau kemampuan atau pengetahuan yang memadai, sikap yang sopan dan bersahabat dan jaminan kemanan dari kemungkinan resiko dan bahaya yang dapat menimpa pelanggan.
5.) Empati (emphaty)
Empati adalah kemudahan pelanggan untuk menghubungi petugas, tingkat kejelasan dalam komunikasi dan tingkat pengertian perusahaan terjadap kebutuhan pelanggan.
2.4 Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa lebih merupakan aktivitas pemasaran yang bersifat intangible atau tidak dapat dirasakan secar fisik. Dalam artian tidak dapat disentuh secara produk nyata atau immaterial. Disamping itu, produksi jasa cenderung dapat diperlukan lebih dapat dilakukan bersamaan dengan konsumen berhadapan dengan penjual (jasa atau petugas jasa). Dengan demikian maka pengawasan tentang mutu jasa atau kualitas jasa dapat dilakukan secara langsung letika jasa tersebut disampaikan.
Dalam hal pengawasan produk jasa memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengawasan terhadap produk nyata atau produk fisik. Dengan demikian maka faktor utama dari jasa adalah interaksi antara konsumen pemakai jasa dengan penjual jasa.
Pemasaran jasa merupakan upaya pemenuhan kebutuhan konsumen. Dengan demikian keberadaan konsumen sangat diutamakan dalam proses jasa. Konsep mengedepankan kepada konsumen merupakan bagian prinsip utama dalam perusahaan.
Sabtu, 30 Oktober 2010
Jurnal Review III
Tema : Kepuasan konsumen terhadap penyedia jasa internet.
Judul : Pengaruh persepsi nilai, harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada penyedia jasa internet di JABODETABEK
Penulis : Mohammad Iqbal, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Tahun 2008
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai, harapan, dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada penyedia jasa internet (PJI) di JABODETABEK. data yang digunakan adalah data primer, dengan konsumen pengguna PJI di JABODETABEK. responden yang dipilih adalah responden yang menggunakan jasa PJI dengan pilihan dan keputusan sendiri dan dengan pemakaian rutin. kuesioner dikembangkan berdasarkan penelitian Chiou. data diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak LISREL 8.51. dari hasil penelitian variabel persepsi nilai dan kepercayaan memengaruhi kepuasan akan PJI secara langsung dan signifikan. sedangkan untuk variabel harapan mempunyai pegnaruh yang negatif terhadap kepuasan konsumen.
Metodologi Penelitian :
A.) Variabel : (IV) Varabel bebas : Nilai, harapan, dan kepercayaan
(DV) Variabel terikat : kepuasan konsumen
B.) Populasi/Sampling : populasi sebanyak 232 orang.
C.) Alat pengambilan data : Teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
D.) Teknik analisis data : Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi nilai dan kepercayaan terhadap ISP di masa mendatang memengaruhi kepuasan akan ISP secara langsung dan signifikan. kenaikan persepsi nilai dan kepercayaan akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap PJI yang digunakan. Hasil ini konsisten dengan temuan Chiou (2004) untuk pengaruh nilai yang dipersepsikan dan kepercayaan kepada kepuasan konsumen.
sedangkan untuk harapan tidak memengaruhi terhadap kepuasan konsumen. tingginya harapan konsumen terhadap ISP tidak memengaruhi kepuasan konsumen. hasil ini tidak konsisten dengan temuan penelitian Chiou (2004) yang menemukan bahwa harapan berpengaruhi secara negatif terhadap kepuasan konsumen.
Judul : Pengaruh persepsi nilai, harapan dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada penyedia jasa internet di JABODETABEK
Penulis : Mohammad Iqbal, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Tahun 2008
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai, harapan, dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada penyedia jasa internet (PJI) di JABODETABEK. data yang digunakan adalah data primer, dengan konsumen pengguna PJI di JABODETABEK. responden yang dipilih adalah responden yang menggunakan jasa PJI dengan pilihan dan keputusan sendiri dan dengan pemakaian rutin. kuesioner dikembangkan berdasarkan penelitian Chiou. data diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak LISREL 8.51. dari hasil penelitian variabel persepsi nilai dan kepercayaan memengaruhi kepuasan akan PJI secara langsung dan signifikan. sedangkan untuk variabel harapan mempunyai pegnaruh yang negatif terhadap kepuasan konsumen.
Metodologi Penelitian :
A.) Variabel : (IV) Varabel bebas : Nilai, harapan, dan kepercayaan
(DV) Variabel terikat : kepuasan konsumen
B.) Populasi/Sampling : populasi sebanyak 232 orang.
C.) Alat pengambilan data : Teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
D.) Teknik analisis data : Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi nilai dan kepercayaan terhadap ISP di masa mendatang memengaruhi kepuasan akan ISP secara langsung dan signifikan. kenaikan persepsi nilai dan kepercayaan akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap PJI yang digunakan. Hasil ini konsisten dengan temuan Chiou (2004) untuk pengaruh nilai yang dipersepsikan dan kepercayaan kepada kepuasan konsumen.
sedangkan untuk harapan tidak memengaruhi terhadap kepuasan konsumen. tingginya harapan konsumen terhadap ISP tidak memengaruhi kepuasan konsumen. hasil ini tidak konsisten dengan temuan penelitian Chiou (2004) yang menemukan bahwa harapan berpengaruhi secara negatif terhadap kepuasan konsumen.
Jurnal Review II
Tema : Kepuasan konsumen pada usaha ritel
Judul : Analisis variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok
Penulis : Raudhah Maria Ulfah, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Tahun 2008
Abstrak : Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. sektor ritel dan pusat eprbelanjaan menunjukkan perkembangan signifikan serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen diantaranya dengan meningkatkan pelayanan guna mencapai kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok.
Penelitian berlangsung dari bulan mei-agustus 2008. data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan jumlah 100 responden. penelitian dilaksanakan di hypermarket, giant, carrefour kota depok sebagai objek penelitian. data yang diperoleh diproses dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, analisis korelasi dan analisi faktor dengan alat analisis SPSS versi 11.0.
Setelah dilakukan pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa lina variabel pembentuk kepuasaan konsumen pada ritel hipermarket di depok sesuai tingkat urutannya meliputi variabel daya tanggap, variabel jaminan, variabel empati, variabel keandalan, dan yang terakhir adalah variabel bukti fisik.
Metodologi Penelitian :
A.) Variabel : (IV) Varabel bebas : Pembentuk kepuasan
(DV) Variabel terikat : Ritel hipermarket
B.) Populasi/Sampling : 100 orang konsumen pada ritel Hipermarket di Depok.
C.) Alat pengambilan data : Teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
D.) Teknik analisis data : Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor.
Hasil Penelitian :
A.) Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok adalah signifikan.
B.) Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
C.) Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel daya tanggap.
Dengan mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok, maka penelitain ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran.
Judul : Analisis variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok
Penulis : Raudhah Maria Ulfah, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Tahun 2008
Abstrak : Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. sektor ritel dan pusat eprbelanjaan menunjukkan perkembangan signifikan serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen diantaranya dengan meningkatkan pelayanan guna mencapai kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok.
Penelitian berlangsung dari bulan mei-agustus 2008. data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan jumlah 100 responden. penelitian dilaksanakan di hypermarket, giant, carrefour kota depok sebagai objek penelitian. data yang diperoleh diproses dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, analisis korelasi dan analisi faktor dengan alat analisis SPSS versi 11.0.
Setelah dilakukan pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa lina variabel pembentuk kepuasaan konsumen pada ritel hipermarket di depok sesuai tingkat urutannya meliputi variabel daya tanggap, variabel jaminan, variabel empati, variabel keandalan, dan yang terakhir adalah variabel bukti fisik.
Metodologi Penelitian :
A.) Variabel : (IV) Varabel bebas : Pembentuk kepuasan
(DV) Variabel terikat : Ritel hipermarket
B.) Populasi/Sampling : 100 orang konsumen pada ritel Hipermarket di Depok.
C.) Alat pengambilan data : Teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
D.) Teknik analisis data : Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor.
Hasil Penelitian :
A.) Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok adalah signifikan.
B.) Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
C.) Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel daya tanggap.
Dengan mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok, maka penelitain ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran.
Senin, 27 September 2010
Metode Riset
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Di zaman sekarang ini, persaingan bisnis dipasar dalam negeri maupun diluar negeri sangat ketat. mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik guna memuaskan selera konsumen. hal ini sangant penting jika perusahaan ingin tetap melangsungkan hidupnya dan terus berkembang.
perusahaan jasa perbankan adalah bisnis kepercayaan. di mana nasabah mempercayakan uangnya di bank untuk dikelola agar mendapatkan keuntungan yang layak (dalam hal ini adalah Bunga). selain itu, tujuan nasabah mepercayakan uangnya di bank adalah agar uang tersebut aman. dalam hal ini, posisi pelanggan tidak pasif, setelah proses pemakaian jasa tersebut akan berlanjut seperti proses penarikan dan pengambilan kredit.
krisis yang sedang melanda serta terus naiknya tingkat inflasi jelas sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah terhadap dunia perbankan. nasabah akan semakin selektif dalam memilih bank yang dapat dipercaya dan yang mempunyai kualitas jasa yang baik. hal ini tentu saja akan semakin menciptakan kondisi yang sangat kompetitif di dunia perbankan di Indonesia. bank-bank tentu saja berlomba-lomba untuk memperbaiki diri dalam manajemen perusahaannya. bank yang ingin berkembang, atau paling tidak bertahan hidup dalam persaingan ini harus bisa memberikan produk barang atau jasa serta pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya guna memuaskan selera konsumen. hal itu dilakukan dalam upaya untuk meberikan kualitas jasa atau pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
dalam manajemen pemasaran jasa, aspek kualitas jasa merupakan peranan yang sangat penting. Sebagai contoh pada jasa telekomunikasi telepon genggam, kualitas jasa diukur oleh kualitas panggilan, struktur harga, perangkat telepon genggam, jasa tambahan, kenyamanan prosedur, dan dukungan konsumen (Kim, 2000; Gerpot, dkk,2001; dan Freick, 2001). tingkat nilai kualitas jasa akan sangat menetukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan perusahaan. Menurut koetler yang di kutip oleh tjiptono (1996), kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jika pelanggan tidak puas, maka pelanggan tersebut akan beralih ke perusahaan lain yang memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik. makin banyak pelanggan yang tidak terpuaskan, maka dapat dipasikan perusahaan tersebut akan hancur.
1.2 MASALAH
Masalah yang akan diteliti disini adalah tentang pelayanan yang diberikan oleh bank Mandiri cabang Galaksi di daerah Bekasi. seperti yang telah diketahui oleh masyarakat luas, bank Mandiri adalah salah satu bank raksasa yang ada di Indonesia serta memiliki cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia. dengan prestasi yang sangat tinggi ini tentunya pihak bank Mandiri harus bisa memberikan pelayanan yang baik guna memuaskan nasabahnya.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan nasabah atau pelanggan pada bank Mandiri. Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk atau jasa dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. bila prestasi/kenyataan sesuai dengan harapan, maka pembeli akan merasa terpuaskan. pelanggan yang terpuaskan akan memakai atau membeli kembali produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dan akan meberitahukan kepada orang lain mengenai pengalaman baik tersebut.
1.4 KERANGKA PEMIKIRAN
Beberapa teori yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.) Menurut koetler,1997:8 mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana didalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.) Tjiptono :1995 :2 mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
3.) menurut koetler, 1994 :464 jasa adalah suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat ilang, lebih dirasakan dariapda dimiliki, serta pelanggan dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
4.) menurut koetler, 1994 :230karakteristik jasa antara lain tidak berwujud (intangible), Tidak dapat dipisahkan (inseparability), keanekarupaan (variability), tidak dapat tahan lama (perishability).
5.) Raudhah maria ulfah (2008), dalam penelitiannya telah menguji Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok. penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di daerah perkotaan khusunya di daerah Depok. dengan metode Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor. dan hasilnya adalah:
A.) Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok adalah signifikan.
B.) Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
C.) Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel daya tanggap.
JUDUL : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Mandiri cabang Galaksi
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Di zaman sekarang ini, persaingan bisnis dipasar dalam negeri maupun diluar negeri sangat ketat. mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik guna memuaskan selera konsumen. hal ini sangant penting jika perusahaan ingin tetap melangsungkan hidupnya dan terus berkembang.
perusahaan jasa perbankan adalah bisnis kepercayaan. di mana nasabah mempercayakan uangnya di bank untuk dikelola agar mendapatkan keuntungan yang layak (dalam hal ini adalah Bunga). selain itu, tujuan nasabah mepercayakan uangnya di bank adalah agar uang tersebut aman. dalam hal ini, posisi pelanggan tidak pasif, setelah proses pemakaian jasa tersebut akan berlanjut seperti proses penarikan dan pengambilan kredit.
krisis yang sedang melanda serta terus naiknya tingkat inflasi jelas sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah terhadap dunia perbankan. nasabah akan semakin selektif dalam memilih bank yang dapat dipercaya dan yang mempunyai kualitas jasa yang baik. hal ini tentu saja akan semakin menciptakan kondisi yang sangat kompetitif di dunia perbankan di Indonesia. bank-bank tentu saja berlomba-lomba untuk memperbaiki diri dalam manajemen perusahaannya. bank yang ingin berkembang, atau paling tidak bertahan hidup dalam persaingan ini harus bisa memberikan produk barang atau jasa serta pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya guna memuaskan selera konsumen. hal itu dilakukan dalam upaya untuk meberikan kualitas jasa atau pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
dalam manajemen pemasaran jasa, aspek kualitas jasa merupakan peranan yang sangat penting. Sebagai contoh pada jasa telekomunikasi telepon genggam, kualitas jasa diukur oleh kualitas panggilan, struktur harga, perangkat telepon genggam, jasa tambahan, kenyamanan prosedur, dan dukungan konsumen (Kim, 2000; Gerpot, dkk,2001; dan Freick, 2001). tingkat nilai kualitas jasa akan sangat menetukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan perusahaan. Menurut koetler yang di kutip oleh tjiptono (1996), kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jika pelanggan tidak puas, maka pelanggan tersebut akan beralih ke perusahaan lain yang memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik. makin banyak pelanggan yang tidak terpuaskan, maka dapat dipasikan perusahaan tersebut akan hancur.
1.2 MASALAH
Masalah yang akan diteliti disini adalah tentang pelayanan yang diberikan oleh bank Mandiri cabang Galaksi di daerah Bekasi. seperti yang telah diketahui oleh masyarakat luas, bank Mandiri adalah salah satu bank raksasa yang ada di Indonesia serta memiliki cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia. dengan prestasi yang sangat tinggi ini tentunya pihak bank Mandiri harus bisa memberikan pelayanan yang baik guna memuaskan nasabahnya.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan nasabah atau pelanggan pada bank Mandiri. Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk atau jasa dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. bila prestasi/kenyataan sesuai dengan harapan, maka pembeli akan merasa terpuaskan. pelanggan yang terpuaskan akan memakai atau membeli kembali produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dan akan meberitahukan kepada orang lain mengenai pengalaman baik tersebut.
1.4 KERANGKA PEMIKIRAN
Beberapa teori yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.) Menurut koetler,1997:8 mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana didalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.) Tjiptono :1995 :2 mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
3.) menurut koetler, 1994 :464 jasa adalah suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat ilang, lebih dirasakan dariapda dimiliki, serta pelanggan dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
4.) menurut koetler, 1994 :230karakteristik jasa antara lain tidak berwujud (intangible), Tidak dapat dipisahkan (inseparability), keanekarupaan (variability), tidak dapat tahan lama (perishability).
5.) Raudhah maria ulfah (2008), dalam penelitiannya telah menguji Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok. penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di daerah perkotaan khusunya di daerah Depok. dengan metode Analisis korelasi antar variabel dan analisis faktor. dan hasilnya adalah:
A.) Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di depok adalah signifikan.
B.) Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
C.) Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel daya tanggap.
JUDUL : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Mandiri cabang Galaksi
Journal Review I
JOURNAL REVIEW
Tema : tingkat kepuasan nasabah
Judul : Tingkat kepuasan nasabah bank Srikandi
Penulis : Ary Natalina
Abstrak : Tingkat nilai kualitas jasa akan sangat menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Bila jasa yang dirasakan (Service Performance) sama dengan jasa yang diharapkan (Service expectation) maka terjadi kepuasan pelanggan (Custumer Satisfaction). Studi ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana kinerja ajsa pelayanan bank Srikandi menurut tingkat kepuasan nasabahnya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas jasa -0,2 artinya kinerja jasa (Service performance) masih dibawah 0,2 dari jasa yang diharapkan (Service expectation). Sedangkan untuk tingkat kepuasan nasabah sebesar 94%. Kontribusi terbesar dari kualitas jasa dan kepuasan nasabah disumbangkan dari dimensi keresponsifan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja jasa (Service performance) yang diberikan perusahaan relatif baik sesuai harapan nasabah.
Metodologi Penelitian :
a.) Variabel = Variabel bebas : kepuasan nasabah
Variabel terikat : Bank Srikandi
b.) Populasi = Seluruh nasabah bank Srikandi
c.) Alat pengambilan data = Teknik sampel random, pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
d.) Teknik analisis data = analisis data dilakukan menggunakan analisis performance important rating.
Hasil penelitian : nasabah bank srikandi sudah merasa puas atas kinerja yang diberikan oleh bank tersebut. Untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan nasabah serta bersaing dengan bank-bank lain, bank Srikandi harus dapat mampertahankan prestasinya.
Untuk keresponsifan yaitu dalam hal ketepatan dan kecepatan melayani nasabah, kemampuan dalam menyelesaikan pelayanan kepada nasabah, serta kejujuran dan keterbukaan pimpinan / staff dalam meberikan informasi dan pelayanan jasa bank perlu mendapatkan perhatian supaya nasabah tidak menunggu lama untuk melakukan transaksi jasa bank sehingga akan meningkatkan peran manajemen dalam menanggapi keluhan nasabah.
Tema : tingkat kepuasan nasabah
Judul : Tingkat kepuasan nasabah bank Srikandi
Penulis : Ary Natalina
Abstrak : Tingkat nilai kualitas jasa akan sangat menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Bila jasa yang dirasakan (Service Performance) sama dengan jasa yang diharapkan (Service expectation) maka terjadi kepuasan pelanggan (Custumer Satisfaction). Studi ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana kinerja ajsa pelayanan bank Srikandi menurut tingkat kepuasan nasabahnya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas jasa -0,2 artinya kinerja jasa (Service performance) masih dibawah 0,2 dari jasa yang diharapkan (Service expectation). Sedangkan untuk tingkat kepuasan nasabah sebesar 94%. Kontribusi terbesar dari kualitas jasa dan kepuasan nasabah disumbangkan dari dimensi keresponsifan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja jasa (Service performance) yang diberikan perusahaan relatif baik sesuai harapan nasabah.
Metodologi Penelitian :
a.) Variabel = Variabel bebas : kepuasan nasabah
Variabel terikat : Bank Srikandi
b.) Populasi = Seluruh nasabah bank Srikandi
c.) Alat pengambilan data = Teknik sampel random, pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
d.) Teknik analisis data = analisis data dilakukan menggunakan analisis performance important rating.
Hasil penelitian : nasabah bank srikandi sudah merasa puas atas kinerja yang diberikan oleh bank tersebut. Untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan nasabah serta bersaing dengan bank-bank lain, bank Srikandi harus dapat mampertahankan prestasinya.
Untuk keresponsifan yaitu dalam hal ketepatan dan kecepatan melayani nasabah, kemampuan dalam menyelesaikan pelayanan kepada nasabah, serta kejujuran dan keterbukaan pimpinan / staff dalam meberikan informasi dan pelayanan jasa bank perlu mendapatkan perhatian supaya nasabah tidak menunggu lama untuk melakukan transaksi jasa bank sehingga akan meningkatkan peran manajemen dalam menanggapi keluhan nasabah.
Jumat, 26 Februari 2010
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi naisonal perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. landasan pemikiran dalam sistem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan strategi nasional, karena di dalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan konsep strategis bangsa Indonesia.
Sumber: Penerbit PT.Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Sumber: Penerbit PT.Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
* politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
* politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
* politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
* politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
* politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
* politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
* politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
* politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Pengertian, Macam dan Jenis Hak Asasi Manusia / HAM yang Berlaku Umum Global
Pengertian dan Definisi HAM :
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
Kasus Pelanggaran HAM di IPDN Cukup Diselesaikan dengan KUHP
Jakarta - Kekerasan yang terjadi di IPDN merupakan pelanggaran HAM. Meski perundang-undangan di Indonesia belum memberikan mekanisme penyelesaian pelanggaran HAM, namun KUHP sudah cukup digunakan untuk menyelesaikannya. "Untuk kasus IPDN ini, kita harus melihat ada lebih dari satu kasus pelanggaran HAM. Tapi KUHP itu sudah cukup untuk menyelesaikan kasus pelanggaran hukum IPDN," ujar Dirjen HAM Depkum HAM Harkristuti Harkrisnowo. Hal itu disampaikan Harkristuti di sela-sela lokakarya pembentukan dialog HAM Indonesia dan Swedia di Hotel Shangri-La, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (17/4/2007). Kasus IPDN ini, jika dilihat dari sudut pandang pelanggaran hukumnya, maka sudah jelas mekanisme pelaksanaan penindakannya. "Perundang-undangan di Indonesia belum memberikan suatu mekanisme penyelesaian pelanggaran HAM. Kecuali yang sudah masuk ke ruang sektoral, seperti pelanggaran HAM tenaga kerja misalnya," tukas Harkristuti. Kekerasan yang dilakukan praja senior terhadap para yunior di IPDN telah mengakibatkan beberapa nyawa melayang. Yang baru-baru ini terjadi adalah tewasnya praja dari Sulawesi Utara, Cliff Muntu. (nvt/sss)
sumber : detiknews.com
sumber : detiknews.com
Selasa, 23 Februari 2010
NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM SISTEM KENEGARAAN DI INDONESIA
Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya mensyaratkan ada nya wialayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara, dan pengakuan dari negara-negara lain sudah dipenuhi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI adalah negara kedaulatan yang mendapatkan pengakuan dari\u dunia internasional dan menjadi anggota PBB. NKRI mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama dengan negara-negara lain di dunia, yaitu ikut serta memelihara dan menjaga perdamaian dunia karena kehidupan di NKRI tidak dapat terlepas dari pengaruh kehidupan dunia internasional (global). NKRI didirikan berdasarkan UUD 1945 yang mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya dan hak sertanegaraan. Kewajiban negara terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup dan keamaan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya. Negara juga wajib melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara individual (HAM) berdasarkan ketentuan internasional, yang di batasi oleh ketentuan agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di negara Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan.
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN TENTANG BANGSA DAN NEGARA
A. Pengertian bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpememrintah sendiri. bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan demikian, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia.
B. Pengertian dan pemahaman negara
1.) Pengertian Negara.
a.) Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
b.) Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa untuk ketertiban sosial. masyarakat ini berada dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di luarnya.
2.) Teori Terbentuknya Negara.
a.) Teori Hukum Alam.Pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles:Kondisi Alam ----> Tumbuhnya Manusia ----> Berkembangnya Negara.
b.) Teori Ketuhanan. (Islam + Kristen) ----> Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan.
c.) Teori Perjanjian (Thomas Hobbes). Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manisua pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama
3.) Prosoes Terbentuknya Negara di Zaman Modern.
Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan 9fusi0, pemisahan diri, dan pendudukan atas negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya
4.) Unsur Negara
a.) Bersifat Konstitutif. Ini berarti bahwa dalam negara tersebut terdapat wilayah yang meliputi udara, darat, dan perairan (dalam hal in unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.
b.) Bersifat Deklaratif. Sifat ini di tunjukkan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara "de jure" maupun "de facto", dan masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa, misalnya PBB
5.) Bentuk Negara
Sebuah negara dapat berbentuk negara kesatuan (unitary state) dan negara serikat (federation).
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpememrintah sendiri. bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan demikian, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia.
B. Pengertian dan pemahaman negara
1.) Pengertian Negara.
a.) Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
b.) Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa untuk ketertiban sosial. masyarakat ini berada dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di luarnya.
2.) Teori Terbentuknya Negara.
a.) Teori Hukum Alam.Pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles:Kondisi Alam ----> Tumbuhnya Manusia ----> Berkembangnya Negara.
b.) Teori Ketuhanan. (Islam + Kristen) ----> Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan.
c.) Teori Perjanjian (Thomas Hobbes). Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manisua pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama
3.) Prosoes Terbentuknya Negara di Zaman Modern.
Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan 9fusi0, pemisahan diri, dan pendudukan atas negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya
4.) Unsur Negara
a.) Bersifat Konstitutif. Ini berarti bahwa dalam negara tersebut terdapat wilayah yang meliputi udara, darat, dan perairan (dalam hal in unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.
b.) Bersifat Deklaratif. Sifat ini di tunjukkan oleh adanya tujuan negara, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara "de jure" maupun "de facto", dan masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa, misalnya PBB
5.) Bentuk Negara
Sebuah negara dapat berbentuk negara kesatuan (unitary state) dan negara serikat (federation).
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda dengan zamannya. kondisi dan tuntutan tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. kesamaan nilai-nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya negara kesatuan republik indonesia dalam wadah nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada perang kemerdekaan 17 Agustus 1945. semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada tuhan yang maha esa dan keikhlasan untuk berkorban. landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa merupakan kekuatan mental dan spritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan kemauan yang luar biasa. Semangat perjuanga bangsa inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Di samping iu, nilai-nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara serta sudah terbukti keandalannya.
Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuanga fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuai dengn dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.
Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian, sosial budaya serta pertahanan, dan keamanan global. Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antara negara maju dan negara berkembang, antara negara berkembang dan lembaga internasional, maupun antar negara berkembang. disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada perang kemerdekaan 17 Agustus 1945. semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada tuhan yang maha esa dan keikhlasan untuk berkorban. landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa merupakan kekuatan mental dan spritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan kemauan yang luar biasa. Semangat perjuanga bangsa inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Di samping iu, nilai-nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara serta sudah terbukti keandalannya.
Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuanga fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuai dengn dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.
Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian, sosial budaya serta pertahanan, dan keamanan global. Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antara negara maju dan negara berkembang, antara negara berkembang dan lembaga internasional, maupun antar negara berkembang. disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. hakikat pendidikan
masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik). generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional.
B. kemampuan warga negara
Untuk hidup berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi perkembangan, perubahan masa depannya, suatu negara sangat memerlukan pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang belandaskan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan, dan nilai-nilai perjuangan bangsa. nilai-nilai tersebut akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan warga negra dalam kehidupan bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
C. Menumbuhkan wawasan warga negara
Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang merupakan misi atau tanggung jawab pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antarbangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang besendikan nilai-nilai budaya bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. pendidikan kewarganegaraan ini dilaksanakan oleh Depdiknas di bawah kewenangan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
D. Dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan
Rakyat Indonesia melalui MPR, menyatakan bahwa: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia diarahkan untuk "meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bansa, mewujudkan manusia serta masyarakant Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa".
E. Kompetensi yang diharapkan
Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nesional menjelaskan bahwa "pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan denga hubungan antara warga negara dan negara serta pendidikan pendahulauan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia."
Pendidkan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. sikap ini disertai dengan perilaku yang:
1.) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4.) Besifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5.) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik). generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional.
B. kemampuan warga negara
Untuk hidup berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi perkembangan, perubahan masa depannya, suatu negara sangat memerlukan pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang belandaskan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan, dan nilai-nilai perjuangan bangsa. nilai-nilai tersebut akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan warga negra dalam kehidupan bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
C. Menumbuhkan wawasan warga negara
Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang merupakan misi atau tanggung jawab pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antarbangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang besendikan nilai-nilai budaya bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. pendidikan kewarganegaraan ini dilaksanakan oleh Depdiknas di bawah kewenangan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
D. Dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan
Rakyat Indonesia melalui MPR, menyatakan bahwa: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia diarahkan untuk "meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bansa, mewujudkan manusia serta masyarakant Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa".
E. Kompetensi yang diharapkan
Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nesional menjelaskan bahwa "pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan denga hubungan antara warga negara dan negara serta pendidikan pendahulauan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia."
Pendidkan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. sikap ini disertai dengan perilaku yang:
1.) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4.) Besifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5.) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.
Sumber : Penerbit Gramedia (Pendidikan Kewarganegaraan)
Langganan:
Postingan (Atom)